Penginderaan jauh
adalah satu upaya
untuk memperoleh informasi
mengenai satu objek
di permukaan bumi
tanpa melakukan interaksi
langsung dengan objek
yang diamati. Sehingga
dalam pengamatan dibutuhkan
tenaga yang dapat
membawa informasi tersebut.
Tenaga yang digunakan dalam pengiriman informasi ini adalah gelombang
elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik yang digunakan dalam penginderaan jauh terdiri dari
gelombang tampak (biru, hijau, merah),
inframerah dekat, inframerah menengah, Inframerah termal, dan gelombang
mikro. Julat dari
5 saluran itu
adalah dari 0,4
(gelombang tampak-biru) µm-1m
(gelombang mikro). Dalam pengiriman
informasi oleh gelombang
elektromagnetik ini suatu
objek dapat dikenali
karena objek yang
diamati memiliki karakteriskik/kekhasan dibandingkan
dengan objek lain disekitarnya.
Karakter ini secara visual untuk beberapa objek dapat dengan mudah untuk dikenali melalui perbedaan yang
contrast dalam hal rona/warna. Perbedaan rona/warna ini
merupakan kekhasan objek
dalam merespon atau
berinteraksi dengan gelombang
elektromagnetik yang diterima
oleh objek. Bentuk-bentuk
interaksi itu adalah
Dipantulkan (reflect), Diserap
(absorb), dan diteruskan (transmit). Perbedaan respon ini akan memberikan karakter kenampakkan objek yang disebut
sebagai karakteristik spektral objek.
Pada dasarnya
objek-objek juga dapat
dikenali melalui karakteristik
spasial objek tersebut seperti bentuk, ukuran, pola, dan
kekasarannya. Dalam penginderaan jauh karakter
spasial ini adalah faktor yang vital dalam pengenalan objek. Namun
karakteristik spasial ini juga dapat
terdeteksi jika memiliki
kekhasan yag jelas
dalam karakteristik spektralnya.
Sebagai contoh, dalam
membedakan sebuah jalan
yang di kiri-kanannya
berupa tubuh air
atau tutupan vegetasi
tentu akan mudah
karena perbedaan pantulan
spektral antara kedua
objek tersebut sangat
kontras. Akan berbeda
jika identifikasi dilakukan
terhadap jalan di
tengah padang pasir yang karakter spektralnya tidak terlalu kontras. Namun perbedaan
karakter spektral antar
objek pada berbagai
panjang gelombang tidak
sama. Pada saluran
tampak menunjukkan kondisi
seperti kasus diatas,
tetapi pada saluran lain boleh jadi akan dilihat satu
kontras yang jelas sehingga objek dapat diidentifikasi. Perbedaan
karakter spektral pada
berbagai panjang gelombang
inilah yang menuntut
pemahaman akan karakter spektral objek untuk tiap panjang gelombang.
Berikut ini
akan diuraikan karakteristik
spektral objek-objek penting
di permukaan bumi
dalam berbagai panjang
gelombang dan faktor-faktor
yang menyebabkan karakter
tersebut. Pada pembahasan ini panjang gelombang terbatas pada panjang
gelombang pantulan saja (gelombang
tampak, inframerah dekat dan menengah). Sehingga dapat dikatakan sebagai karakteristik pantulan objek.
Karakteristik Pantulan dari Vegetasi
Pantulan spektral vegetasi hijau merupakan variabel yang sangat khusus dalam hubungannyan dengan panjang gelombang. Kurva tipe pantulan spektral untuk vegetasi hijau membantu untuk mengidentifikasi respon spektral pada tiap spektrum panjang gelombang. Pada panjang gelombang tampak, hal yang mendominasi pantulan spektral pada tumbuhan adalah pigmentasi, terutama yang dipengaruhi oleh klorofil. Selain klorofil, terdapat pigmen tanaman lain yang memegang peran penting pada spektrum tampak. Pada saluran Inframerah dekat, pantulan cukup terlihat nyata, karena daun hijau menyerap energi sangat sedikit pada spektrum ini. Pada region Inframerah tengah, air menyerap energi sangat kuat, sehingga mendominasi respon spektral pada spektrum ini. Oleh karena itulah spektrum inframerah tengah sering disebut dengan band penyerap air.
Pantulan spektral vegetasi hijau merupakan variabel yang sangat khusus dalam hubungannyan dengan panjang gelombang. Kurva tipe pantulan spektral untuk vegetasi hijau membantu untuk mengidentifikasi respon spektral pada tiap spektrum panjang gelombang. Pada panjang gelombang tampak, hal yang mendominasi pantulan spektral pada tumbuhan adalah pigmentasi, terutama yang dipengaruhi oleh klorofil. Selain klorofil, terdapat pigmen tanaman lain yang memegang peran penting pada spektrum tampak. Pada saluran Inframerah dekat, pantulan cukup terlihat nyata, karena daun hijau menyerap energi sangat sedikit pada spektrum ini. Pada region Inframerah tengah, air menyerap energi sangat kuat, sehingga mendominasi respon spektral pada spektrum ini. Oleh karena itulah spektrum inframerah tengah sering disebut dengan band penyerap air.
Pada spektrum tampak, Karakter spektral sangat
mencerminkan proses fotosintesis
daun. Pantulan yang
sangat rendah pada
spektrum biru dan
merah disebabkan oleh
penyerapan pada dua
panjang gelombang itu
oleh proses fotosintesis.
Fotosintesis terutama bekerja
terpusat pada panjang
gelombang 0,45 dan
0,65 µm. Energi
yang tidak diabsorpsi
sebagian besar akan dipantulkan, Penyerapan dua panjang gelombang ini
menyebabkan puncak pantulan terjadi pada
kira-kira 0,54 µm, yaitu pada spektrum hijau. Oleh karena itulah daun-
daun yang sehat
akan menampilkan kesan
hijau pada mata
kita. Saat tanaman
mengalami stress dan produksi
klorofil berkurang, maka tanaman akan kekurangan pigmen klorofil, yang menyebabkan tanaman
sedikit menyerap spektrum
merah sehingga warna
daun menjaadi kekuningan.
Pigmen
lain yang berperan antara lain pigmen karoten dan xantofil ( pigmen kuning
) dan pigmen antocyanin ( pigmen merah
). Karoten dan xantofil secara frekuentatif hadir pada daun
hijau, tetapi penyerapannya
hanya terjadi pada
spektrum biru. Klorofil
secara normal akan
menutupi hadirnya pigmen
kuning ini. Terkadang
secara frekuentatif, klorofil
tidak tampak, disebabkan
oleh dominannya pigmen
karoten dan xantofil.
Inilah yang membuat
daun-daun saat musim
gugur berwarna kuning
saat produksi klorofil
menurun, beberapa spesies
akan memproduksi antocyanin
dalam jumlah besar,
sehingga memberikan tampilan merah pada daun.
Pertambahan
pantulan yang cukup mencolok pada spektrum inframerah dekat terjadi pada
kira-kira 0,7 µm.
Pada spektrum inframerah
dekat, vegetasi sehat
dan hijau dicirikan
oleh pantulan yang tinggi, transmisi yang tinggi dan penyerapan yang
rendah, seperti yang dibandingkan dengan
panjang gelombang tampak.
Struktur internal daun
sangat kompleks, dan pada struktur internal inilah kontrol
pantulan terbesar terjadi pada spektrum inframerah dekat.
Pada spektrum inframerah
tengah, respon spektral
vegetasi hijau didominasi
oleh saluran penyerap
air yang kuat,
yang terjadi pada
1,4 1,9 dan
2,7 µm. Band
penyerapan pada 2.7 µm merupakan
yang paling utama pada band penyerap air.
Semakin berkurang kelembaban daun, pantulan pada panjang gelombang
inframerah tengah bertambah secara
nyata. hal ini terlihat pada gmbar 2 dimana rata-rata kurva spektral dari
daun jagung telah
dilakukan 4 pengelompokan
yang berbeda dari
kandungan kelembabannya.
Karakteristik
Pantulan dari Tanah.
Kurva pantulan
spektral sebagian besar
material tanah tidak
sekompleks jika dibandingkan dengan tampilan kurva pantulan
pada vegetasi. Tampilan kurva pantulan pada
tiga jenis tanah yang berbeda pada kondisi kering menunjukkan bahwa
sebagian karakteristik pantulan dari
tanah pada kondisi
kering biasanya meningkat
grafiknya jika panjang
gelombang yang mengenainya
semakin panjang, terutama
pada spektrum tampak
dan inframerah dekat.
Interaksi energi dari
tanah juga tidak
sekompleks pada vegetasi,
karena semua energi datang akan
diserap atau dipantulkan saja dan tidak ada energi yang diteruskan oleh tanah.
Hal pertama yang
mempengaruhi karakter spektral
tanah adalah tekstur
tanah. Atau perbandingan
relative antara fraksi
pembentuk tanah yang
terdiri dari lempung,
debu, dan pasir. Partikel tanah yang berukuran diameter kurang dari 0,002 mm disebut
lempung, 0,002 mm – 0,05 mm disebut
debu, dan 0,005 mm – 2,00 mm disebut pasir. Perbedaan karakteristik spektral tanah dalam kaitannya dengan tekstur
adalah perbedaan kemampuan berbagai tekstur
tanah dalam mengikat
air dan menjaga
kelembaban tanah.Ukuran partikel pasir yang cukup besar menyebabkan
tanah pasir cepat kehilangan kelembaban pada
kondisi udara kering,
sehingga mengakibatkan tidak
terjadi penurunan pantulan
yang signifikan pada kurva
pantulan pada band penyerap air jika tanah dalam kondisi kering, tetapi kurva
pantulan pada tanah
pasir yang mengandung
jumlah air yang
cukup signifikan akan
menghasilkan grafik penurunan
pantulan yang jelas
dan nyata pada
band ini terutama
pada panjang gelombang 1,4; 1,9;
dan 2,7 µm, yang disebut dengan band penyerap air. Jika tingkat kelembaban tanah naik, maka pantulan spektral
menurun, terutama pada band penyerap air.
Kandungan bahan-bahan
organik juga merupakan
faktor lain yang
sangat berarti dalam
mempengaruhi karakteristik pantulan
tanah. Kandungan organik
dalam tanah sangat
penting untuk bidang pertanian. Kandungan organik menentukan jumlah dan
bentuk nitrogen di dalam
tanah. Tanah dengan
kandungan bahan organic
5 persen biasanya
akan memunculkan warna
coklat sangat gelap
atau hitam, sedangkan
tanah dengan kandungan
organik yang lebih kecil akan
menghasilkan warna coklat
yang lebih cerah
atau abu-abu. Tingkatan pembusukan dari bahan organik juga
akan mempengaruhi warna dalam tingkatan
besar. Sebagai contoh, tanaman yang busuk karena air berwarna coklat
tetapi tanah dengan pembusukan baik
dan lebih subur
yang berasal dari
pembusukan tanaman berwarna
hitam atau mendekati hitam.
Kandungan organik ini tentu akan sangat terkait pada iklim mana tanah berkembang. Besi oksida juga bisa menjadi
faktor yang berarti dalam mempengaruhi karakteristik pantulan spektral oleh tanah. Warna merah
dari beberapa tanah secara umum terkait dengan
besi oksida yang
tak berair. Meskipun
sebagian besi oksida
yang tak berair
dan mangaan oksida
juga dapat menyebabkan
campuran warna merah.
Penambahan besi oksida
dapat menyebabkan penurunan
pantulan yang berarti,
setidak-tidaknya pada julat
panjang gelombang tampak. Kandungan besi
oksida dalam tanah
dapat menyebabkan perbedaan
pantulan obyek hingga sebesar 40 .
Karakteristik Pantulan dari Air dan Salju
Seperti halnya vegetasi dan tanah, tanggapan spektral oleh air pada panjang gelombang tertentu memiliki kekhasan. Untuk tubuh air hasil interaksi dengan alam yaitu berasal dari air itu sendiri dan dipengaruhi oleh kondisi jenis air tersebut. Terutama air dapat dengan mudah dideteksi dengan inframerah dekat. Walaupun untuk beberapa aspek pembedaan lebih baik dengan saluran tampak. Tubuh air menyerap semua energi di keduanya pada panjang gelombang inframerah dekat dan tengah, walaupun ketika air dangkal sekalipun. Oleh karena itu, ketika air menyerap energi pada panjang gelombang inframerah dekat dan tengah dengan sangat efektif, maka energi yang dipancarkan menjadi sedikit pada panjang gelombang ini. Hal ini sangat menguntungkan untuk tujuan penginderaan jauh , karena menyebabkan kenampakan air menjadi penting dan jelas dibandingkan vegetasi dan tanah pada spektrum infra merah.
Karakteristik Pantulan dari Air dan Salju
Seperti halnya vegetasi dan tanah, tanggapan spektral oleh air pada panjang gelombang tertentu memiliki kekhasan. Untuk tubuh air hasil interaksi dengan alam yaitu berasal dari air itu sendiri dan dipengaruhi oleh kondisi jenis air tersebut. Terutama air dapat dengan mudah dideteksi dengan inframerah dekat. Walaupun untuk beberapa aspek pembedaan lebih baik dengan saluran tampak. Tubuh air menyerap semua energi di keduanya pada panjang gelombang inframerah dekat dan tengah, walaupun ketika air dangkal sekalipun. Oleh karena itu, ketika air menyerap energi pada panjang gelombang inframerah dekat dan tengah dengan sangat efektif, maka energi yang dipancarkan menjadi sedikit pada panjang gelombang ini. Hal ini sangat menguntungkan untuk tujuan penginderaan jauh , karena menyebabkan kenampakan air menjadi penting dan jelas dibandingkan vegetasi dan tanah pada spektrum infra merah.
Pada spektrum
tampak kenampakkan tubuh
air sangat tergantung
pada material dasar air, atau material yang tertutup pada
tubuh air. Karakteristik Penyerapan dan transmisi tidak
hanya berasal dari
air tersebut, tetapi
juga dipengaruhi oleh
jenis , tipe
dan ukuran material dari air, apakah organik atau
anorganik. Material ini akan memberikan pantulan yang khas pada tubuh air. Transmisi
untuk air alami (natural water) meningkat
bersama dengan dengan
meningkatnya level pada
kekeruhan air dan
transmisi maksimum pada
panjang gelombang ini
berubah terhadap panjang
gelombang yang lebih
panjang. Karakteristik Transmisi
yang tinggi dan
penyerapan yang rendah
pada tubuh air
mengindikasikan bahwa tubuh
air itu dangkal
dan sangat jernih, energi
yang dipantulkan yang
dicatat oleh sistem
sensor pada panjang
gelombang yang lebih pendek sebagian besar menjadi fungsi dari pasir,
kotoran, batuan, atau apapun yang
ada di dasar.
Kenyataannya, tubuh
air biasanya tidak
bersih tetapi mengandung
bahan organik atau
anorganik yang tersuspensi.
Material ini akan
menyebar, penyerapan energi
dan transmisi energi
yang disebabkan oleh
jenis material tersebut. Air
yang keruh memiliki pantulan yang lebih tinggi
dibandingkan air yang jernih. Kandungan krolofil juga akan memberikan kekhasan
pada pantulan air. Hal ini tentu
dapat dijadikan dasar
dalam studi tentang
pertumbuhan alga di
suatu perairan. Karakteristik air
yang mengalami pembekuan
(salju) memiliki permasalahan
tersendiri. Dalam aplikasi
penginderaan jauh, salju
memiliki respon yang hampir
sama dengan awan
sehingga sulit untuk
dibedakan. Kesamaan terutama
terjadi pada panjang
gelombang 0.5 -1
-µm (gelombang tampak-inframerah dekat).
Namun perbedaan yang
kontras terjadi pada panjang gelombang 1.55-1.75 dan 2.10-2.34 -µm.
Dengan panjang gelombang 1.55-1.75 dan
2.10-2.34 -µm salju yang telah terakumulasi selama 2 hari akan terlihat gelap berbeda dengan awan yang
masih terlihat terang.
Sumber: Hoffer,
Roger, M et
all. 1978. Remote
Seensing: the Quantitative
Approach. New York:
McGraw-hill, Inc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar